Maros — Korps PMII Putri (Kopri) Cabang Maros sukses menggelar kegiatan Sekolah Islam Gender dengan mengusung tema "Optimalisasi Kesadaran Sosial Tanpa Bias Gender". Kegiatan ini bertujuan mendorong para kader perempuan agar tidak hanya memahami isu gender secara teoritis, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sosial kemasyarakatan secara kritis dan progresif.
Ketua Kopri Cabang Maros, Adilah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk mengasah kesadaran kader terhadap persoalan sosial dengan perspektif tanpa bias gender. “Sekolah ini adalah ikhtiar kami untuk mengoptimalkan kesadaran sosial kader tanpa bias gender, agar mereka mampu menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing,” ungkapnya.
Sementara itu, IKA PMII Maros menekankan pentingnya kesiapan kader perempuan untuk berdiri sejajar dengan laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam memimpin dan melawan ketidakadilan. “Saya berharap kader Kopri yang lulus dari Sekolah Islam Gender bisa menjadi pemimpin dan setara dalam kemampuan. Mereka juga harus siap melawan ketika direndahkan atau mendapat perlakuan tidak adil,” tegasnya.
Menariknya, dalam kegiatan ini juga hadir Sekretaris Kopri PKC PMII Sulsel, Nur Jamilah, yang memberikan refleksi mendalam soal arah pendidikan kaderisasi di tubuh PMII. Ia menyampaikan bahwa pendidikan kader seharusnya tidak berhenti pada input–proses–output, tetapi harus menghasilkan outcome nyata yang berdampak. “Sekolah Islam Gender tidak boleh berhenti pada pemahaman teoritis semata. Kader Kopri harus mengamalkan ilmunya dan menyumbang pemikiran bagi perubahan sosial,” ujar Jamilah.
Ia pun mengusulkan agar dari kegiatan ini lahir satu rumusan kebijakan konkret. “Kami berharap outcome dari sekolah ini adalah tersusunnya satu draf Peraturan Daerah (Perda) berbasis problem gender yang bisa kami dorong bersama ke DPRD Provinsi,” tandasnya.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah progresif Kopri Maros dalam mencetak kader perempuan yang tidak hanya sadar gender, tetapi juga memiliki visi transformatif dalam memperjuangkan keadilan sosial dan kesetaraan di tingkat lokal. (kpr)